Jumat, Desember 11, 2009

AIR CONDITIONER (AC)

Kejadian-kejadian pada Kehidupan Sehari-hari yang sering kita alami, yang merupakan cikal bakal diciptakan Mesin Pendingin. Beberapa contoh :
1. Pada saat panas terik di siang hari, kita menyirami halaman rumah dengan air. Perhatikan apa yang terjadi. Kondisi Halaman terasa "sejuk". Perhatikan apa yang terjadi dengan air yang kita siramkan tadi !!.

2. Pada saat kita gerah "sumuk" karena berada di ruangan dengan banyak orang dimana ruangan tidak ber-AC, pada umumnya kita akan melakukan kegiatan kipas-kipas ke badan kita. Apa yang anda rasakan pada saat kipas-kipas, badan terasa sedikit atau bahkan ada yang merasakan nikmatnya kipas-kipas tersebut.

3. Pada suatu saat kita ke Dokter, dan Dokter memutuskan untuk melakukan injeksi "suntik" ke tubuh kita sudah tentu Dokter akan meng-olesi tubuh kita dengan suatu disinfectant atau alkohol 90% misalnya. Pada saat di-olesi itulah apa yang terjadi terhadap tubuh kita, coba perhatikan dan pikirkan respons bagian tubuh yang diolesi alkohol tadi : Sesaat terasa dingin-kah ? Jawabnya : Iya benar.

Coba perhatikan ke 3 contoh di atas dengan seksama. Lalu pikirkan Mengapa hal-hal tersebut di atas menjadi dasar diciptakannya Mesin Pendingin.

Kemudian orang berfikir dan berfikir, bahwasanya tidak mungkin kita menyiramkan Air, Alkohol dalam jumlah yang sangat banyak terus menerus. Pertanyaan yang pasti muncul adalah berapa volume air atau volume Alkohol yang dibutuhkan untuk menghasilkan "dingin" atau "sejuk" yang kita perlukan. Haruskah kita menyirami tubuh kita secara terus menerus dengan alkohol ? Di sisi lain, juga akan timbul pertanyaan : Berapa harga Alkohol per liter-nya ? Mahal dan sangat tidak Efisien !!!

Orang mencari dan mencari suatu zat (suatu cairan) yang bisa menggantikan air atau alkohol tadi, tetapi yang mempunyai sifat bisa berubah-ubah bentuk dengan susunan kimia yang stabil. Artinya walaupun bentuknya berubah dari cair ke gas atau dari bentuk gas ke cair susunan kimianya tidak berubah. Sampai pada suatu saat orang menemukan suatu zat yang dikenal oleh banyak orang dengan nama Freon atau nama kimianya : CFC (Chloro Fluoro Carbon). Zat ini secara teknik dikenal sebagai zat Refrigerant yang harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Tidak Beracun
2. Tidak mudah terbakar
3. Mempunyai susunan kimia yang stabil
4. Dengan volume yang relatif sedikit dapat menyerap panas yang besar.
5. Bisa bercampur dengan oli compressor tanpa bereaksi.

Salah satu sifat CFC yang tidak menguntungkan kita yaitu merusak lapisan ozon pada atmosfir bumi. Contoh CFC : R12, R22 (R = Refrigerant)

Oleh karena sifat jelek tersebut maka orang mencari zat alternatif sebagai pengganti CFC atau "Freon" tadi yaitu Zat yang dikenal sekarang dengan nama kimia HC (Hidro Carbon) yang mempunyai sifat-sifat diatas tetapi tidak merusak lapisan ozon. Contoh HC (Hidro Carbon) : Duracool yang mempunyai berat jenis 30% dari pada refrigerant konvensional "Freon" sehingga kerja kompresor (compressor) lebih ringan dan dampaknya adalah hemat energi serta umur (life time) dari kompresor akan lebih panjang.

Refrigerant juga bisa dikatakan sebagai suatu zat (fluida) yang mengalir dalam suatu mesin pendingin atau mesin refrigerasi dan merupakan fluida kerja yang memindahkan panas atau kalor sesuatu (bisa produk atau lingkungan/ruangan) yang didinginkan ke lingungan.

Fungsi Refrigerant adalah mendinginkan sesuatu dengan cara menyerap panasnya sesuatu tersebut dan membuang panas atau kalor yang telah diserap ke lingkungan luar.

Sebelum kita membahas Cara Kerja Sistem Pendingin, maka perlu diketahui terlebih dahulu bagian-bagian penting dari suatu Mesin Pendingin dan mengetahui fungsi masing-masing bagian dari Sistem Mesin Pendingin, khusunya pada Sistem Pendingin Ruangan yaitu : AC (Air Conditioner).

Bagian-Bagian Penting dari Mesin Pendingin Ruangan (AC) :
1. Kompresor (Compressor) :
Kompresor adalah ibaratnya Jantung dalam tubuh kita yang bertugas untuk men-
sirkulasikan refrigerant dalam suatu sistem atau mesin pendingin. Refrigerant itu
ibaratnya adalah darah yang mengalir di dalam tubuh kita. Kompresor adalah Power
Unit dari sistem suatu Mesin Pendingin AC, yang mempunyai fungsi menghisap dan
memompa gas refrigerant. Atau dapat dikatakan : Ketika AC dijalankan, kompresor
akan mengubah fluida kerja yaitu refrigerant dalam bentuk gas yang bertekanan
rendah menjadi gas bertekanan tinggi. Selanjutnya gas bertekanan tinggi akibat di
pompa atau ditekan (discharge) oleh kompresor keluar kompresor menuju Kondensor.

2. Kondensor atau Pipa-pipa Kondensor.
Kondensor adalah berupa pipa-pipa yang dibengkok-bengkok-kan yang berfungsi untuk mendinginkan gas refrigerant yang bertekanan tinggi, sehingga gas tersebut dengan cepat berubah menjadi cairan refrigerant bertekanan tinggi. Untuk mempercepat proses pendinginan gas refrigerant tadi, pada pipa-pipa kondensor dipasang sebuah kipas (outdoor fan. Dengan dipasangnya kipas tersebut menyebabkan gas bertekanan tinggi yang keluar dari kompresor akan dengan cepat berubah menjadi cairan.

3. Orifice Tube
Alat ini adalah berada diantara Pipa-pipa Kondensor dan Evaporator. Bagian ini bertugas untuk menurunkan tekanan dan suhu cairan refrigerant yang akan masuk ke pipa-pipa Evaporator menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Pada beberapa sistem, selain memasang orifice tube, dipasang juga sebuah alat yang dinamakan katub ekspansi (expansion valve).

4. Katup Ekspansi (Expansion Valve)
Katub Ekspansi bertugas untuk mengontrol aliran cairan refrigerant yang akan disemprotkan ke pipa-pipa Evaporator, sehingga sebagian cairan sudah berubah menjadi uap (menguap di dalam pipa-pipa Evaporator).

5. Evaporator (Pipa-Pipa Evaporator)
Dalam pipa-pipa evaporator, refrigerant yang masih dalam bentuk cair (cairan refrigerant) menguap, artinya terjadi perubahan bentuk refrigerant dari bentuk cair menjadi uap (gas), pada saat inilah proses penyerapan panas. Dengan demikian lingkungan atau ruangan akan kehilangan panas atau dengan kata lain lingkungan (ruangan) menjadi dingin. Ada kemungkinan cairan refrigerant dalam jumlah yang sedikit tidak menjadi uap atau menguap. Cairan refrigerant yang tidak sempat menguap ini ditampung dalam subuah alat yang dinamakan akumulator atau pengering, sehingga cairan itu juga akan menjadi uap sebelum masuk ke kompresor. Uap refrigerant bertekanan rendah tersebut akan dihisap (suction) oleh kompresor dan ditekan lagi keluar kompresor (discharge) dan mengalir ke dalam sistem pendingin lagi ke pipa-pipa kondensor, dst.

KOMPRESOR (COMPRESSOR)

Jenis-Jenis Kompresor AC berdasar pengaturan motornya (letak motornya) ada 3 jenis, yaitu :
1. Hermetic
2. Semi Hermetic
3. Open Unit (Open Type) : Belt Drive dan Direct Drive

Menurut Jenisnya Kompresor AC (atau berdasar Metode Kerjanya) ada 5 macam, yaitu :
1. Kompresor Torak (reciprocating)(piston)
2. Kompresor Sekrup (screw) juga disebut Kompresor Helixs
3. Kompresor Putar (Rotary)
4. Kompresor Scroll
5. Kompresor Sentrifugal.

Pada umumnya penggunaan jenis-jenis kompresor di atas tergantung pada ukuran, kapasitas, pemasangan dan refrigerant yang dipakai.

KONDENSOR (CONDENSOR)

Bagian Kondensor berfungsi sebagai alat perpindahan panas (heat changer) sehingga panas dari gas (uap) refrigerant dilepaskan ke medium pengembun sehingga refrigerant akan mengalami proses pengembunan (berkondensasi), berubah bentuknya dari gas (uap) menjadi cair ( gas state to liquid state).
Berdasar Media Pendinginannya, Kondensor dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Aircooled Condensor, yaitu : Kondensor yang didinginkan oleh udara dibantu dengan kipas angin (fan).
2. Watercooled Condensor, yaitu kondensor yang dinginkan oleh air dibantu dengan pompa.
3. Evaporator Condensor, yaitu : kondensor yang didinginkan oleh air dan udara.

EVAPORATOR

Evaporator merupakan suatu bagian yang berfungsi menyerap panas atau suatu permukaan perpindahan panas dimana cairan refrigerant yang mudah menguap diuapkan dengan tujuan untuk mengambil panas (menyerap panas) dari ruangan atau bahan yang akan didinginkan.

Evaporator berdasar jenis konstruksinya digolongkan dalam beberapa cara, yaitu :
1. Pipa-pipa bersirip (fin)
2. Plate Surface
3. Pipa Telanjang (bare tube)
4. Tabung dengan pipa (shell and tube).

KATUB EKSPANSI (EXPANSION VALVE)

Alat ini digunakan untuk mengalirkan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi mencapai tingkat keadaan yang rendah baik suhu maupun tekanannya. Pada proses ekspansi ini bisa dilakukan dengan menggunakan pipa kapiler atau katub ekspansi. Secara spesifik katub ekspansi berfungsi mangatur pasokan cairan refrigerant (mengontrol jumlah cairan pendingin) yang mengalir dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah sesuai dengan beban pendinginan yang harus dilayani oleh evaporator.

Katub Ekspansi dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Katub Ekspansi Thermosatatik TXV
2. Katub Ekspansi Automatic AXV.

Penggunaan pipa kapiler pada khususnya dipakai pada AC dengan kapasitas mesin pendingin yang kecil.
Perbedaan pemakaian pipa kapiler dengan katub ekspansi, adalah sbb :
Pada pemakaian dengan pipa kapiler, pipa kapiler tidak bisa menahan atau menghentikan aliran cairan refrigerant pada waktu kompresor sedang jalan maupun sedang berhenti. Oleh karena itu, waktu kompresor tidak bekerja atau dihentikan, cairan refrigerant pada sisi tekanan tinggi akan terus mengalir ke sisi tekanan rendah sampai tekanan pada kedua sisi tekanan menjadi sama. Waktu yang diperlukan untuk menjadikan tekanan kedua sisi menjadi sama dinamakan Equalizer Time. Pada Room Air Conditioner biasanya diperlukan waktu sekitar 3 menit. Setelah tekanan pada kedua sisi sama, artinya sistem dalam keadaan seimbang sehingga saat kompresor hendak dijalankan kembali, motornya dapat start kembali dengan mudah. Salah satu keuntungan pada sistem pendingin dengan pipa kapiler, kita dapat hanya memakai split phase motor tanpa starting capasitor.

Kelemahan Sistem yang memakai pipa kapiler adalah : pemakaian banyaknya refrigerant (volume=isi) harus tepat, tidak boleh lebih atau kurang.

....... ikuti penjelasan selanjutnya ....

Sabtu, Oktober 24, 2009

POWER SUPPLY DVD-PLAYER





Power Supply untuk DVD-player biasanya disebut juga sebagai Modul Regulator. Teori dasar dari pembahasan Power Supply DVD-player adalah Switching Regulator atau dikenal dengan nama SMPS (Switch Mode Power Supply).
Berikut adalah bagian-bagian penting dari Switching Regulator :
  1. AC Line Filter : Berfungsi sebagai filter (penyaring) noise frekuensi jala-jala listrik. Terdiri dari sebuah transformator (kumparan) dan 2 buah kapasitor pada bagian input dan output dari transformator.
  2. Rectifier & Smoother : Rectifier berfungsi sebagai penyearah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC) sedangkan Smoother berfungsi sebagai memperkecil tegangan ripple hasil dari penyearahan tegangan bolak-balik tadi. Terdiri dari 4 Diode Penyearah (Rectifier) dalam rangkaian penyearah jembatan (bridge rectifier), sebuah resistor untuk membatasi arus tarikan awal (inrush current) sewaktu kapasitor penyaring/filter masih dalam kondisi kosong, dan sebuah elektrolit kondensator (ELCO).
  3. Trigger Circuit : Berfungsi untuk memberikan tegangan bias awal (pertama kali/start) agar power switching mulai bekerja atau mulai ber-osilasi). Pada umumnya terdiri dari atas serial resistor.
  4. Snubber : Berfungsi untuk menghilangkan lonjakan tegangan (surge voltage). Terdiri dari sebuah kapasitor, diode dan resistor.
  5. Main Switching : Berfungsi men-switch on-off tegangan DC hasil penyearahan dengan periode tertentu. Terdiri dari rangkaian osilator (oscillator), driver dan base current control yang berfungsi untuk mengatur lebar pulsa ( PWM= Pulse Width Modulation). Pada Modul Regulator DVD-player, bagian Main Switching biasanya berupa IC SMPS (Switch Mode Power Supply) misalnya : VIPer22A, DH321, Power20(30)(50), TEA1523P, 5L0365R, 5L0380R, DM365R, 5L02659R atau type-type sejenis.


  6. Secondary Rectifier & Smoother : Menyearahkan tegangan output dari travo switching pada gulungan sekundernya dan Smoothernya berfungsi sebagai filter (penyaring) atau menekan tegangan ripple (penghalus ripple) hasil penyearahan tegangan oleh Diode High Speed atau Diode Schotchky Barrier. Terdiri dari sebuah Diode High Speed Switching misalnya SR360 atau 1N5822 dan sebuah ELCO.
  7. Voltage Detector & Error Amplifier : Men-deteksi perubahan tegangan output dimana perubahan tegangan tersebut akan di-informasikan ke Main Switching melalui opto-coupler atau photo-coupler misalnya PC817.

Contoh lain Modul Power Supply DVD-player :





Di bawah ini adalah Diagram Blok dan Diagram Skematik dari Modul Regulator suatu DVD-player :


Contoh-contoh Rangkaian Power Supply DVD-player (Skematik Diagram) :







Coba perhatikan tegangan-tegangan keluaran (output) dari Modul Power Supply DVD-player, terlihat terdapat tegangan +12V, -12V dan 5V serta Ground-nya (GND). Susunan tegangan keluaran pada socket Modul Power Supply tidaklah standart artinya pada tiap-tiap modul susunan atau posisi tegangan tidak selalu sama. Jadi penting untuk diperhatikan posisi tegangan keluaran pada socket modul power supply agar tidak terjadi kesalahan atau kerusakan yang fatal pada Modul Mpeg.
Periksa juga socket tegangan masukan/input yang terdapat pada Modul Mpeg. Pada gambar-gambar Modul Power Supply di atas, socket untuk tegangan keluaran/output ada yang 5-pin, 6-pin dan ada juga yang 7-pin. Hal ini tidaklah penting, hal yang terpenting adalah tegangan-tegangan berapa saja yang dibutuhkan Modul Mpeg ? Contoh : Bila Modul Mpeg hanya membutuhkan tegangan supply +12V dan +5V, biasanya kabel tegangan supply yang ke Mpeg hanya berjumlah 4 kabel, yaitu untuk tegangan +12V, +5V dan terdapat 2 GND(Ground). Ada juga Mpeg yang membutuhkan tegangan -12V disamping tegangan +12V dan tegangan +5V, jadi pada socket untuk tegangan keluaran Modul Power Supply biasanya terdapat 6 kabel yaitu terdiri dari tegangan +12V, -12V, +5V dan 3 GND(Ground).

PERUNTUKAN TEGANGAN KELUARAN POWER SUPPLY DVD-PLAYER UNTUK BAGIAN-BAGIAN MODUL MPEG

Tegangan +12V dan -12V adalah untuk IC Pre Audio Amplifier (Penguat Awal Suara). Adakalanya IC Pre Audio Amplifier bisa dioperasikan dengan satu tegangan supply yaitu hanya memakai tegangan supply sebesar +12V saja misal : IC F4558

Tegangan +5V yang pada Modul Mpeg akan diturunkan menjadi tegangan +3V (3.3V) adalah untuk memberi tegangan supply IC Microprocessor, IC Flash Memory, IC SDRAM dan Optical Pick-Up (Optic) misal : IC SPHE8200, SPHE8202A, SPHE8202S, SPHE8202L, SPHE8202D, SPHE8281, EN25F80, EN25T80, A25L80P, A25L080-F, W25D80VAIZ, K4S641632H-UC60, W9816G6CH-6, W9864G6XH-6, dll.

Tegangan +5V juga dibutuhkan untuk men-supply tegangan Vcc IC Motor Driver (Servo Motor) misal : IC AM5888S atau CD5888CB

Tegangan +5V juga dibutuhkan untuk men-supply tegangan Vcc IC Kontrol Panel Depan/Display misal : IC SM1628C (CS1694EO) atau SM1623B (CS1674EO)

Untuk DVD-player yang memakai Display VFD (Vacum Fluoresence Display) tegangan supply untuk VFD-nya adalah -21V atau yang sesuai dengan spesifikasi dari masing-masing jenis VFD yang digunakan, jadi Modul Power Supply harus menyediakan tegangan tersebut. Suatu contoh DVD-player VITRON model : DVD-666 SLOT-IN menggunakan Mpeg type VIT 230-01A memakai display VFD,dimana Modul Power Supply-nya menyediakan tegangan-tegangan : +12V, -12V, 3V3, +5V dan -21V.
ikuti penjelasan selanjutnya ......



create avatar
Create avatar

Sabtu, Oktober 17, 2009

PORT USB


PADA DVD-player yang mempunyai fitur RIPPING (merubah format CD AUDIO/ACD ke format MP3 di dalam Flash Disk) dan atau yang hanya bisa membaca format gambar/suara: jpeg, mpeg, avi atau mp3 pada flask disk, pasti memiliki port usb yang umumnya diletakkan di Panel Depan DVD-player, tetapi ada juga yang diletakkan di bagian samping atau bahkan di Panel Belakang, yang boleh jadi ditandai dengan gambar seperti berikut ini.

atau

Pemasangan Port USB (port perempuan/female) tersebut ke Modul Mpeg adalah secara langsung dengan melalui kabel biasa (4 kabel penyambungan) yang ujungnya biasanya menggunakan socket. Susunan kaki/pin out dan fungsi-fungsinya bisa dilihat pada gambar dibawah ini (Gambar USB Standart A).

Hal-hal yang harus diperhatikan adalah pemasangan atau peng-kabel-an ke Modul Mpeg dan ke Port USB itu sendiri, jangan sampai terbalik. Apabila ada pemasangan kabel yang terbalik atau salah pemasangannya, bisa jadi Flash Disk yang ditancapkan/dipakai ke Port USB bisa langsung mengalami kerusakan yang fatal (tidak bisa dipakai lagi). Perhatikan susunan standart dari port usb di atas dengan seksama. Amati jalur peng-kabel-annya, ke dan di Modul Mpeg. Ukur tegangan pada pin + atau tegangan supply untuk port usb, yaitu sebesar + 5 Volt, apabila melakukan perbaikan DVD-player dengan kasus,misalnya : DVD-player tidak bisa membaca Flash Disk atau Flash Disk Tidak Berfungsi.


ikuti terus penjelasan selanjutnya ............

Rabu, Oktober 14, 2009

SENSOR IR (INFRARED)


Pada Panel Depan DVD-player yang memiliki fasilitas Remote Control (Remote Commander) pasti terdapat tulisan IR atau R dimana dibalik tulisan itu terdapat komponen yang orang awam menyebutnya sebagai SENSOR. Sebenarnya, nama lengkapnya adalah Infrared Receiver Sensor. Bentuk dan Fungsi-fungsi kaki-nya seperti terlihat pada Gambar di samping.


Sistem peng-kabel-an sensor tersebut ke Mpeg modul adalah penyambungan langsung, artinya kaki yang berfungsi sebagai tegangan supply +5V, GND dan IR biasanya dihubungkan dengan kabel ke pin-pin +5V, GND dan IR pada socket untuk display yang ada di Mpeg modul secara langsung, adakalanya untuk jalur +5V, arus yang masuk ke sensor dibatasi oleh satu resistor dengan resistansi yang kecil, misalnya 47 Ohm atau 100 Ohm.

Ada berbagai type sensor dan memiliki fungsi kaki-kaki-nya yang letaknya berbeda, dimana kaki yang berfungsi sebagai IR berada pada kaki tengah dan ground (GND)-nya berada di sebelah kanan. Jadi, apabila sensor asli atau original-nya rusak dan diganti dengan sensor pengganti (tidak sama dengan original-nya), maka harus diperhatikan letak dari fungsi kaki-kaki-nya yang benar, bila terjadi kesalahan pemasangan (terbalik) bisa jadi akan merusakkan sensor itu sendiri.

Perbedaan gambar di atas dan di bawah adalah letak pin IR-nya terletak di tengah dan pin GND-nya terletak di sebelah kanan, sedangkan pin +5V-nya sama. Contoh Panel Depan DVD-player yang memakai Sensor type seperti ini terlihat pada gambar berikut.

Gambar PCB Panel Depan bila dilihat dari sisi komponen, perhatikan letak pin-pin dari Sensor IR-nya.


Senin, Oktober 05, 2009

IC DISPLAY/KONTROL PANEL DEPAN

Pada saat ini, banyak dipakai IC Display dan Kontrol Panel Depan ber-type : SM1628C dan SM1623B buatan Pabrik SHENZHEN SUNMOON MICROELECTRONICS CO., LTD. Type IC tersebut biasa digunakan untuk men-drive LCD type : WLD-104, WLD-604, atau LCD type CDP004, yaitu LCD yang mempunyai formatur 4digit(angka) 2baris. Juga digunakan untuk men-drive LCD type : WLD-007 atau XL-0014, yaitu LCD yang mempunyai formatur 7digit(angka) 2baris atau yang ber-formatur 7digit(angka) 3baris, misalnya XL-0011

Datasheet IC SM1628C :

CONTOH : Display/Kontrol Panel Depan type SM1628C dipakai pada PCB Panel Depan
DVD-player.

Datasheet IC SM1623B :


Berikut adalah Gambar masing-masing LCD DVD-player yang disebutkan di atas, yaitu :

1. WLD-104, CDP004 atau RoHS






2. WLD-007





3. XL-0011 atau DJN-6807 RoHS





Gambar ke 3-model LCD DVD-player dari sudut pandang tertentu :

Jumat, Oktober 02, 2009

DISPLAY LCD dan TOMBOL-TOMBOL PANEL

Berikut adalah : PCB PANEL DEPAN DVD-player

Pada sisi komponen dari pcb panel depan terdapat Sensor Penerima Infrared (IR), LCD/VFD Display, Tombol-Tombol Panel biasanya berupa switch mikro (micro switch), antara lain : tombol untuk Open/Close, Play, Stop, Previous dan Next atau yang lain.
Pada gambar di samping adalah pembesaran pada bagian peng-kabel-an, sensor IR dan Display LCD serta satu tombol Switch Mikro.




Pada Gambar di samping terlihat sisi solder dari pcb untuk Display dan Kontrol Panel Depan DVD-player, dimana terdapat IC Display/Kontrol Panel Depan type SM1628C. Datasheet IC tersebut ditampilkan pada gambar berikut ini.

Senin, September 28, 2009

JALUR ke DISPLAY/PANEL DEPAN

Socket untuk JALUR ke DISPLAY/PANEL DEPAN
Perhatikan socket pada mpeg >> untuk jalur ke Display/Kontrol Panel Depan pada gambar di bawah ini. Pastikan peng-kabel-an tiap-tiap jalur dari socket MPEG modul ke PCB Panel Depan benar-benar sesuai fungsi jalurnya, misal : Fungsi jalur DAT di MPEG modul nyambung dengan jalur DAT di PCB Panel Depan, Jalur +5V di MPEG modul nyambung ke jalur +5V di PCB Panel Depan, demikian juga untuk fungsi jalur yang lain. Apabila terjadi kesalahan peng-kabel-an (terbalik) atau keliru penyambungan-nya maka bisa menyebabkan kerusakan pada IC Display/Kontrol Panel Depan, atau hanya menyebabkan display LCD/VFD tidak menyala ( bila peng-kabel-an jalur STB terbalik dengan jalur DAT).

lihat gambar PCB Panel Depan di bawah ini :

ikuti terus penjelasan selanjutnya ....................


Sabtu, September 19, 2009

BERBAGAI MODEL MEKANIK (LOADER TRAY)

MODEL-MODEL LOADER TRAY YANG SERING DIPAKAI PADA DVD-PLAYER CHINA
Antara lain :

  1. KDE-34
  2. RYD-310A
  3. KZG-D09
  4. XY-D37
  5. YK
  6. Mekanik 3618
Mekanik KDE-34 banyak dipakai pada DVD-DVD-player pada sekitar th 2002. Model RYD-310A yang mempunyai bentuk fisik yang tipis dipakai pada tahun-tahun berikutnya. Sedangkan ketiga model loader tray KZG-D09, XY-D37, YK dan Mekanik 3618 banyak digunakan pada produk-produk DVD-player pada th 2009 ini. Salah satu Merk DVD-player terlaris di Indonesia Vitron misalnya sudah pernah menggunakan model-model loader tray tersebut di atas. Menurut pengamatan saya DVD-player Vitron terbaru yang beredar dipasaran pada pertengahan tahun 2009 ini sudah memakai Optic Samsung. Dan menurut pendapat saya : ini merupakan langkah yang tepat dan sangat ber-alasan karena secara teknis Optic Samsung adalah salah satu jenis optic yang handal dan tangguh. Saya kira ini sangat mungkin Vitron akan mendapatkan Gelar kembali sebagai DVD-player China terlaris di tahun 2009 ini. Dengan itu Vitron akan membuktikan selama 5 tahun berturut-turut, sejak tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008 sebagai DVD-player TERLARIS di Indonesia versi GfK (Growth from Knowledge).

Beberapa contoh Mekanik yang disebutkan di atas :
Mekanik RYD-310A
tampak atas



tampak samping


tampak bawah


Mekanik KZG-D09


Mekanik 3618 tampak bawah

Rabu, September 16, 2009

MOTOR-MOTOR PD MEKANIK DVD (LOADER TRAY)

Pada Loader Tray DVD terdapat 3 Motor DC :

  1. Motor Loading atau umumnya orang menyebut Motor Open/Close
  2. Motor Spindle
  3. Motor Sled

Perhatikan Letak dan Cara pemasangan serta Jalur koneksi-nya, lihat gambar berikut
Jalur Koneksi/pengkabelan ke Modul Mpeg (misal : ke Mpeg MT89L-2B), lihat gambar dibawah ini.
Sisi solder socket untuk motor loading (motor open/close) : IN (Tray IN=Tray [tempat disc] masuk); OUT (Tray OUT=Tray [tempat disc] keluar); GND (ground); LD+ (Loading+) dan LD- (Loading -).

Sisi solder socket untuk motor spindle (SP- & SP+) dan motor sled (SL- & SL+) ; HOME (kadang-kadang ditulis : HOM atau HSW=Home Switch); GND (ground).

Gambar berikut : adalah gambar berbagai merk Motor Open/Close dan Motor Spindle DVD-player.

Contoh Motor Sled merk Mabuchi type : RF-300EA-1D390
RF-300EA-1D390 D/V 5.9

2 Type Motor Spindle terbaru yang dipakai pada DVD-player terbaru :

  1. Sanko FC08I20T14-6
  2. SCRF-300FA-19L

2 Type Motor Sled terbaru yang dipakai pada DVD-player terbaru :

  1. Sanko FC08D20TKE-1
  2. SCRF-300FA-17L

ikuti terus penjelasan selanjutnya .................................






SOCKET-SOCKET dan PER-UNTUK-AN-NYA

Pada MPEG MT89L-2B memiliki banyak socket yang peruntukannya berbeda-beda, untuk itu perhatikan Gambar di bawah ini, agar tidak keliru menempatkan jalur hubungan/koneksi ke bagian-bagian lainnya, yang bisa merusakkan modul MPEG tersebut.

ikuti penjelasan selanjutnya ............








Selasa, September 15, 2009